Usaha Mikro Kecil dan Menengah

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) berharap dapat meningkatkan porsi kredit untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) hal dilakukan untuk mengurangi rasio kredit macet (non-performing loan) sebesar 15 persen hingga akhir tahun 2015. Perusahaan melihat, prospek UMKM di Jawa Timur yang menjanjikan membuat perusahaan tak ragu untuk menyalurkan pembiayaan tersebut.

Menurut Direktur Utama Bank Jatim R. Soeroso prospek tersebut terlihat dari peningkatan yang cukup signifikan pada unit-unit UMKM di Jawa Timur sebanyak 61,9 persen antara 2013 hingga 2014. Data yang dimilikinya mencatat terjadi pertumbuhan unit UMKM di Jawa Timur dari 4,2 juta di tahun 2013 menjadi 6,8 juta unit di tahun berikutnya.

"Memang visi kami ke depan adalah fokus di pembiayaan yang prospeknya bagus, artinya kami akan berikan porsi lebih untuk pembiayaan yang bisa menyokong wirausaha produktif kelas menengah. Jadi meskipun masih UMKM, tapi kami fokus di segmen menengahnya," jelas Soeroso di Jakarta, Rabu .

Bahkan Soeroso menambahkan, porsi pembiayaan produktif UMKM kali ini akan bertambah menjadi 60 persen, atau lebih tinggi dibanding proporsi kredit UMKM terhadap total penyaluran kredit pada tahun lalu yang sebesar 38 persen dari total penyaluran kredit sebesar Rp 26,19 triliun.

Namun hingga semester I tahun ini, perusahaan baru bisa menyalurkan Rp 4,69 triliun, atau 16,58 persen dari total penyaluran kredit sebanyak Rp 28,29 triliun. Demi mencapai target tersebut, perusahaan akan membuat strategic business holding dengan Badan Perkreditan Rakyat (BPR) Jawa Timur pada semester II tahun ini.

"Jadi nanti kami akan membuat linkage dengan BPR Jawa Timur di mana kami akan menyalurkan kredit UMKM melalui BPR tersebut. Kenapa dengan BPR, karena jaringan mereka ke nasabah cukup kuat," tambahnya.


Blog, Updated at: 04.35

0 comments:

Posting Komentar

Popular Posts